Dua persimpangan, Mengayuh sampan berbeda dengan dayung yang sama Hati pecah, Mekar kuncup berbeda Dalam satu kelopak yang sama Semua mati, Atau salah satu dipa…
Baca selengkapnyaDi Dermaga Itu tersisa Rinduku 1 Kapal ini mulai menjauh Dari dermaga di pelabuhan Suara terompet bergaung kepulan asap tertinggal Tak tahu berapa lama lagi Aku akan …
Baca selengkapnyaMatahari membakar di suatu siang yang terik. Keributan bersahutan di jalanan. Burung-burung hilir mudik di siang itu. Sebagian hinggap sekejap pada kabel listrik…
Baca selengkapnyaPada jangkauan luka, Biarkan aku sekejap mengumbar segala keluh kesah Biarkan aku ditelan duka yang jenaka lebur dalam debur berdiri seperti tunas pisang meng…
Baca selengkapnyaMatahari Pagi yang gemilang mengantar kuning keemasan menyentuh pucuk-pucuk pepohonan Pada lindapnya cahaya yang gilang gemilang kusandarkan harapku bahwa hidupku…
Baca selengkapnyaKering, Merekah tanah sejak Sajak basah terakhir di madah hujan sore itu Diam, Lindapnya dedaunan Gugur berserak terserak, Sudah enggan dan tak punya kehendak …
Baca selengkapnyaAku bersyair engkau bermadah, Mengucurkan rindu pada penggembalaan kehidupan Mentahbiskan waktu pada pengetahuan kematian Pada gagak yang berkaok di ujung petang …
Baca selengkapnyaSore, Sekitar rintik Dua tiga titik yang mula-mula Kini berubah, bertumbuh menjadi badai yang menerpa Sebua pondokan di tepian sungai Rintik-rintik huj…
Baca selengkapnyaSendiri, Menanti hujan di penghujung tahun Sepi-sepi sore ini Apa-apa yang berganti Tak jua menangkap pengetahuannya Beberapa pemancing bergidik Di tepian kanal…
Baca selengkapnyaSebuah Kronik di Negeri Burung-burung Manyar Awan yang gemawan, Dalam pendar yang bersinar di antara lintang dan purnama Berdesir, dua tiga titik putra …
Baca selengkapnyaRembulan memucat, di ini malam Suara Panggilan pada penumpang, Di ujung sebuah ToA terminal tak jauh dari rumah "Kepada para penumpang yang ingin meneruskan pe…
Baca selengkapnyaMengutip lelah di malam ini, Mendukung keluh di pagi nanti Bergumul sepi, dalam nuansa biasa saja Kalau kelam, kalau kelam membayang gantang Dua tiga murai berj…
Baca selengkapnyaMalam, dingin Dan langit membentang semacam selimut Luar biasa, bagi kubah ketakjuban dan lelah... Yang sarat dan sangat bagi sejuta Penghuni paviliun alam s…
Baca selengkapnyaMasih Sepi,... Menanti Api dalam dingin... Pelan-pelan dipantik Tiga dua kali, senja memercik Dan bunga-bunga api perlahan menari Di atas kering yang kero…
Baca selengkapnyaBiru-biru malam, Mengantang perlahan di tepian kelip-kelip pelabuhan Satu dua desir yang membelai, Nyatakan betapa ombak sayang pada tepian dan sandarannya …
Baca selengkapnyaMasih perlahan, Deburan ombak menyapa pelan Dalam lamat-lamat kenangan yang mendesir di tepian pemikiran Kita diam, aku diam kamu diam Hanya beberapa ungkapan yang …
Baca selengkapnyaSembari lalu, diantara puluhan wajah-wajah lelah Diam nanti tes hasil jiwa Adakah ini serupa rerumpun bunga yang lelah rebah Kelopak ke tanah Aku, kamu, …
Baca selengkapnyaBoneka hello kitty itu tergeletak di sudut hati Sayup-sayup mendengar suara-suara musik nan lembut mendayu Air mata mengantung, di sudut kelabu pada pipi nona …
Baca selengkapnyaAku masih menunggu ruang itu, Dalam sepi yang mengurung, Dalam rindu yang melukai setiap sisi benak dan nurani Tiada apa yang lemah Hanya sekedar rerumputan…
Baca selengkapnyaKamu mesti tahu dan sadar, siapa sebenarnya kamu yang ada sekarang ini. Apa yang kamu dapatkan dan makan dalam keabadian, kemenangan kehidupan atas kematian, jika bu…
Baca selengkapnya